Rabu, 30 November 2011

tulisan pengantar bisnis 2(softkill)


1.    FRANCHISE yang Berhasil di Indonesia         
Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh nusantara. Tidak puas dengan mempertahankan pasar dalam  negeri, kini produk es teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makanan yang berhasil merambah pasar internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya di India, Jeddah dan Arab Saudi.
Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda – tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukan peluang bisnis yang pertama kali Ia coba. Berbagai peluang bisnis seperti  menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistem franchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180 gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Pada awalnya, ES TELER 77 hanyalah sebuah kantin kecil yang dibuka di sebuah tenda di pelataran gedung pertokoan Duta Merlin di Jakarta. Kantin tersebut hanya memiliki lima karyawan tetap. Sering kali kantin tersebut harus ditutup akibat banjir yang terjadi pada saat-saat hujan lebat. Usaha kecil ini berjalan dengan cukup baik, tetapi sebagai pedagang kecil ES TELER 77 sering kali diperlakukan tidak adil oleh pihak manajemen gedung. Suatu saat pihak manajemen gedung menaikan harga sewa sampai tiga kali lipat tanpa alasan yang jelas. Tentunya ES TELER 77 yang hanya sebagai kantin kecil tidak bisa berbuat banyak, akhirnya kantin tersebut harus ditutup dalam waktu singkat yang diberikan oleh pihak manajemen gedung.
Kejadian tersebut tidak membuat Ibu Murniati putus asa. Dengan bantuan suaminya dan juga putra-putrinya mereka membuka satu lagi ES TELER 77 yang lebih baik dan lebih besar. Cabang ES TELER 77 ini dibuka di Jalan Pembangunan 1, di sebelah gedung pertokoan Gajah Mada Plaza. Di lokasi ini bisnis ES TELER 77 ini berkembang dengan pesat dan merek ES TELER 77 menjadi lebih dikenal.
Setelah beberapa tahun kemudian Ibu Murniati Widjaja dan keluarganya mendirikan badan usaha swasta bernama CV ES TELER 77 yang kemudian menjadi dasar bisnis keluarga ini. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Trisno Budijanto dan dikelolah oleh putra-putrinya. Perusahaan ini kemudian berkembang dengan membuka beberapa cabang ES TELER 77 lainnya di wilayah Jakarta. Meskipun demikian ES TELER 77 sebagai produk lokal Indonesia seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh pihak pemilik tempat atau manajemen gedung yang seringkali lebih mementingkan perusahaan dengan merek-merek asing. Tetapi perusahaan ES TELER 77 tidak pernah menyerah. Sebaliknya mereka lebih bersemangat lagi setiap kali mereka harus menutup salah satu restorannya. Mereka bertekad untuk membuka lima cabang baru ES TELER 77 setiap kali mereka harus menutup satu cabang ES TELER 77. Dengan komitmen ini timbul ide untuk menggunakan sistem waralaba atau franchise untuk memperluas jaringan usaha ini.
Pada tahun 1987, cabang ES TELER 77 pertama yang dibuka oleh seorang franchisee atau mitra kerja dibuka di Solo, Jawa Tengah. Sejak itu banyak anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membuka ES TELER 77. Dengan menggunakan sistem franchise ini banyak outlet-outlet baru ES TELER 77 yang dibuka di kota-kota seluruh Indonesia. Sampai di Banda Aceh maupun Sampit pun ES TELER 77 sudah pernah dibuka. Perkembangan ini tentunya tidak mudah tercapai dan banyak hal-hal yang harus dipelajari oleh tim manajemen ES TELER 77. Untungnya, tim manajemen ES TELER 77 yang dipimpin oleh Bapak Sukyatno Nugroho, mantu tertua Ibu Murniati, siap untuk bekerja keras, terus memperbaiki dan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Sampai akhirnya, mereka sendiri pun jadi ahli dalam sistem franchise ini.
Dengan dibukanya banyak outlet-outlet ES TELER 77, kebutuhan bahan-bahan baku ES TELER 77 pun meningkat. Peruhaan ini kemudian mendirikan satu dapur pusat beserta pusat distribusinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Fasilitas di dapur sentral tersebut digunakan untuk membuat bahan-bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh outlet-outlet ES TELER 77. Pusat distribusi digunakan untuk menyimpan dan mengirim semua bahan-bahan tersebut ke outlet-outlet ES TELER 77 di seluruh Indonesia. Dengan fasilitas-fasilitas ini ES TELER 77 dapat menyediakan bahan-bahan kebutuhan dengan standar kualitas yang terbaik. Dapur sentral dan pusat distribusi yang pertama didirikan di Jakarta Barat pada tahun 1997 dan baru saja dipindahkan ke lokasi yang baru di Serpong, Tangerang dengan fasilitas yang lebih baik.
Saat ini outlet-outlet ES TELER 77 dapat ditemukan di pusat-pusat pertokoan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Di negara lain pun ES TELER 77 sudah dibuka dengan sukses. Di kota Penang, Malaysia, kota Melbourne, Australia dan Singapore ES TELER 77 dibuka.
Meskipun menghadapi kompetisi yang ketat terutama dengan merek-merek fast-food asing ES TELER 77 terus berkembang karena ES TELER 77 memiliki tekad dan komitment untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Atas keberhasilannya ES TELER 77 telah mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain:
• 10 Nopember 2000
Enterprise 50 Award dari Andersen Consulting (sekarang Accenture) dan SWA majalah bisnis.
• 9 Februari 1999
Sukyatno Nugroho tercatat sebagai orang yang memecahkan Rekor Indonesia terbanyak di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia.
• 21 Desember 1998
Sukyatno Nugroho mendapatkan gelar Doktor (honoris causa) dari American World University, Iowa, USA, dengan thesis berjudul “Look Globally but Think and Act Locally”.
• 13 Oktober 1998
Penghargaan Parama Boga Nugraha dari Menteri Pangan dan Hortikultur Indonesia.
• 12 Februari 1998
“Recession Marketing of the Month Markplus Strategic Forum” dari MarkPlus.
• 26 Agustus 1995
Asean Best Executive 95-96 kepada Sukyatno Nugroho dan Yenny Setia Widjaja.
• 12 Juli 1995
Satya Lencana Pembangunan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Soeharto.
Sumber :
http://www.esteler77.com/_history.htm
Analisis Sejarah Es Teler 77
Es Teler 77, yup nama ini sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Minuman tradisional Indonesia, slogan inilah yang menjadi core knowledge dari Es Teler 77. Berdasarkan slogan tersebut, tidak jarang masyarakat menjadi penasaran untuk mencoba Es Teler 77 dengan rasa khas Indonesia. Setelah mencoba, tidak sedikit masyarakat yang kembali lagi untuk mencicipi nikmatnya Es Teler 77. Perkembangan bisnis Es Teler 77 sangat cepat sekali berkat adanya strategi pengaturan goal untuk perusahaan tersebut. Diawali dengan membuka satu kantin kecil – kecilan yang dikelola oleh keluarga, Ibu Muniarti kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka beberapa cabang ES Teler 77. Melihat perkembangan bisnisnya yang semakin cepat, maka dibuatlah CV Es Teler 77 guna memberi hak paten terhadap bisnisnya tersebut. Setelah CV Es Teler 77 dibuat, dari sisi bentuk bisnis mulai mengarah ke Proprietorship yaitu menjual hak cipta cipta dari inovasi yang ada dibanding hanya terus produksi fisik yang costly dengan high risk. Franchise, adalah istilah yang tepat untuk penjualan hak cipta tersebut. Dengan adanya franchise, kini Es Teler 77 dapat ditemui di berbagai pelosok Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Selain di Indonesia, bisnis Es Teler 77 juga mengalami globalisasi untuk menghilangkan batas Negara, jadi jangan kaget jika Es Teler 77 dapat ditemui di negara seperti Malaysia, Australia dan Singapura.
2.   keuntungan Waralaba di banding bisnis lain :
- Biasanya mempunyai produk yang unik, tidak mudah ditiru
- Mempunyai keunggulan dibandingkan dengan tipe usaha sejenis
- Mempunyai konsep usaha yang telah terbukti berhasil
- Produk/jasa yang terjamin
- Sudah mempunyai nama
- Adanya standarisasi dan pengoperasian yang jelas (SOP)
- Resiko kerugian yang rendah
3.   Dampak positif dan negatif dari usaha franchise bagi perekonomian di indonesia

Dampak positif terhadap Perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan andil dalam mengatasi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan serta dapat mendorong berkembangnya peluang usaha baru degan adanya spesialisasi dan modernisasi distribusi dan nilai tambah aktifitasi produk nasional.
Dampak negatif terhadap perekonomian indonesia terhadap perkembangan franchising ialah banyaknya tingkat penganguran karena banyaknya pengusaha mengalami kerugian yang besar dan banyaknya saingan dari berbagai macam produk yang sangat pesar.
NURBAYINA AISIAH

Jumat, 11 November 2011

tulisan pengantar bisnis 1

Membangun perusahaan
   Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik.Ketiga cara tersebut adalah :
  1. membeli perusahaan yang telah dibangun
  2. memulai perusahaan bar
  3. membeli hak lisensi ( waralaba/franchising)

1. Membeli perusahaan yang telah dibangun
   Dalam membeli perusahaan yang telah dibangun sangat banyak memberikan keuntungan bagi si pihak pengambil alih yang baru memulai dalam melakukan bisnis. Karena pengambil alih memiliki keterkaitan dengan lokasi perusahaan yang baik, evaluasi kinerja perusahaan, efiisiensi waktu dan hal terpenting yaitu efisiensi dalam keuangan untuk berdirinya suatu perusahaan tersebut.
   Pada umumnya pihak pengambil alih lebih senang membeli perusahaan yang sudah ada dibandingkan membangun perusahaan baru, karena pada kenyataanya  perusahaan tersebut memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan baru dan lokasi yang sudah lama di tetapkan dalam suatu perusahaan juga menjamin dalam kelancara berbisnis. Jadi lokasi juga sangat memberikan penghematan bila lokasi tersebut sudah di kenal dalam membangun perusahaan yang bar.
   Maka perusahaan yang telah di bangun oleh pemilik perusahaan sebelumnya lalu di ambil alih oleh pemilik lain. Perusahaan tersbut sudah memiliki modal, teknologi dan yag sangat menguntungkan adalah memiliki pelanggan yang tetap. Maka sebaiknya perusahaanyang telah diambil alihkan dengan pembisnis baru segera begegas untuk menjalankan suatu perusahaan tersebut secara cepat setelah pengambil alihan selesai. Dengan adanya modal, teknologi dan pelanggan . Perusahaan tersebut tidak perlu lagi mencari perlengkapan tersebut dan barang barang yang cangih lagi seperti halnya perusahaan baru .
   Pada dasarnya suatu perusahaan tersebut di jual karena pemiliknya ingin mengundurkan diri atau pemiliknya tersebut memiliki keadaan yang sangat terdesak sehingga harga nilai perusahaan tersebut meliki harga yang relatif murah untu di ambil alihkan oleh pembisnis baru. Sehingga hal tersebut dapat dikatagorikan dalam penghematan. Dan yang terpenting adalah perusahaan yang ingin diambil alih oleh pembisnis baru, perusahaan tersebut harus memiliki catatan yang sangat sehat yaitu(memiliki catatan mengenai utang pajak, laporan keuangan yang di audit dan memilik pembukuan keuangan)
CONTOH : PT. Adira Dinamika, Aca asuransi, Wom vinancie dan PT. lamda indoperkasa

2.Memulai perusahaan baru
Memulai perusahaan baru merupakan upaya yang menguntungkan bila tak ada kemungkinan membeli perusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambil alih dinilai tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjaannya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya).

Pembuatan perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, seleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merek dagang, teknologi, jenis peralatan, dan sebagainya. Dengan cara ini, efisiensi operasional yang baru dapat dicapai setelah beberapa waktu mendatang. Tetapi, dengan tenaga dan semangat baru, diharapkan hasil yang dicapai akan lebih baik.
CONTOH : Hotel Hilton atau Hotel Sultan, General Electric, IBM, PT Astra International Tbk, dll.
 
3. Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)
Suatu strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha.
   Suatu cara untuk mengemas suatu produk atau suatu usaha dengan tujuan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen yang lebih Iuas. (sesuai Peraturan Menteri no. 12/2006 tentang Waralaba)
Waralaba (Franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi Waralaba kepada Penerima Waralaba. (sesuai rancangan Peraturan Pemerintah tentang Waralaba)

Waralaba adalah Sistem bisnis dan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang dimiliki orang perseorangan atau badan usaha yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak
lain.
Franchising: duplicating a success business to others ·
Franchising >> whole process
Licensing >> merk & standard
Business Opportunity

Beberapa Istilah dalam Franchising
  • Franchisor = Pemberi Waralaba
  • Franchisee = Penerima Waralaba
  • Master Franchisee
  • Area (development) Franchisee
  • Franchise Fee = Biaya Pembelian Hak Franchise untuk jangka waktu tertentu
  • Royalty Fee = Kontribusi bagi hasil dari pendapatan franchisee (biasanya dari penjualan)
  • Advertising Fee = Biaya kontribusi bagi kegiatan national campaign dari franchisee yang dilakukan oleh franchisor.

Ciri & Kriteria Franchising

Kriteria sistem franchise:
  1. Standard
  2. Uniqueness
  3. Transparant/ Tranferability
  4. Proven
Ciri utama sistem franchise:
  1. Kesempatan mandiri
  2. Dukungan pemasaran
  3. Kesempatan menggunakan nama & jaringan
  4. Dilandasi perjanjian
Kriteria dalam Peraturan:
  1. Standarisasi atas pelayanan dan barang dan atau jasa yang ditawarkan
  2. Mempunyai ciri khas usaha
  3. Dapat diajarkan dan diaplikasikan
  4. Terbukti sudah memberikan keuntungan
  5. Mereknya telah terdaftar
  6. Memberikan dukungan yang berkesinambungan
Bentuk Franchising
  1.  Product Distribution Franchising 
  2.  Conversion Franchising 
  3.  Business Format Franchising      
CONTOH kebab turki, solaria, indomaret, jamur keriuk, dan es teler 77


Sumber :
http://teknikindustri2004-uii.blogspot.com/2009/11/definisi-waralaba-franchise.html
M.fuad dkk








Sabtu, 15 Oktober 2011

tugas pengantar bisnis 4

Etika bisnis merupakan penerapan sosial suatu bisnis yang muncul dari suatu perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah etis dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat disebut juga dengan etika pergaulan bisnis.
Etika bisnis meliputi 5 hal. Seperti :
   1. Hubungan antara bisnis dengan konsumen 
Hubungan antara bisnis dengan pelanggannya merupakan hal yang sering di lakukan oleh pembisnis tersebut. Oleh karena itu pembisnis harus menjaga etika dengan sangat baik terhadap pelanggannya.Adapun pegaulan dengan konsumen dapat disebut di sini :
a. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
b.  Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
c.  Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.
   2. Hubungan dengan karyawan
Hal yang sering kali di lakukan seorang manajer adalah bagaimana mereka memajukan bisnisnya dengan melakukan etika pergaulan secara baik dengan karyawan. Bisnis dengan karyawan meliputi 5 hal. Yaitu :
a. Penarikan (recruitment).
b. Latihan (training).
c. Promosi atau kenaikan pangkat.
d. Tranfer.
e. demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja).
Didalam menarik tenaga kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang berasal dari anggota keluarga sendiri. Disamping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout. Masalah DO atau PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.
   3. Hubungan antara bisnishttp://www.blogger.com/post-create.g?blogID=1929947928280859337
3. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang  bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur. Rencana ini menjadi kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun tidak meningkat. Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.
4. Hubungan dengan Investor
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informasi terhadap hal ini.
5. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik.
Pelaksanaan tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial, budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial itu merupakan penerapan yang tidak etis. Penerapan etika bisnis ini murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham dipasar bursa. Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti :
a.  Pekerja/ karyawan
b.  Konsumen
c.  Kreditur
d.  Lembaga-lembaga keuangan
e.  Pemerintah.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya dengan mengingat atau memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis yang tidak saja hanya mementingkan kepentingan pemegang saham saja merupakan pengusaha yang menerapkan konsep baru yang dikenal sebagai konsep “ Stakeholder”.

Nurbayina aisiah 
1EB02
sumber : inn3's 



Selasa, 11 Oktober 2011

tugas pengantar bisnis 3

1.Apa yang di maksud dengan perusahaan ?
          Perusahaan ialah Kesatuan organisasi yang bertujuan untuk menghasikan barang atau jasa.
2. a. Apa yang di maksud dengan tempat perusahaan dan letak perusahaan?
          Letak perusahaan ialah  Suatu tempat di mana suatu perusahaan itu melakukan fisik/pabrik.
         Tempat Perusahaan ialah kediaman sutau perusahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
    b. Apa perbedaan dari 2 kata tersebut?
          Perbedaan dari tempat dan letak perusahaan adalah  jelas sekali kedua kata tersebut memilik perbedaan. Karena letak merupakan lapangan kerja/tempat bekerjanya karyawan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sedangkan tempat merupakan suatu lembaga yang memberikan wewenang terhadap suatu perusahaan tersebut.
     c. Sebutkan contoh nama perusahaan dari kata tersebut ?
          Letak perusahaan 
          1. Pabrik roti
          2. Pabrik gula
          3. Pabrik teh
          4. Pabrik peleburan bijih kopi
          5. Pabrik rokok
          Tempat perusahaan
          1.Kawasan industri cikarang
          2.Pulo gadung
          3.Tambang gas alam di bontang kaltim
          4.Tambang emas di cikotok
          5.Tambang aspal di buton
daftar pustaka www.google.com dan buku pengantar bisnis by M.fuad
  (Nurbayina Aisiah ) 1EB02 
           
     

Jumat, 07 Oktober 2011

tugas pengantar bisinis 2

1. Mengapa anda memilih jurusan akuntansi ?
      Karena saya tertarik dengan bidang akuntansi dan saya ingin mengenal hal-hal yang baru dari bidang akntansi. Ketertarikan saya terhadap bidang akuntansi karena di dalam bidang akuntansi memiliki bidang-bidang pekerjaan yang luas dan banyak pilihannya. Dan menurut saya setiap orang dan saya pun harus mempelajari bidang akuntansi karena, di dalam bidang tersebut memiliki manfaat yang banyak. Yaitu kita dapat mengelola usaha yang kita buat dari modal kita tersebut dan kita dapat memange usaha kita tersebut. Dan itu lah manfaat dari bidang akuntansi. Maka dari itu saya sangat ingin mempelajari bidang akuntansi untuk membuat lapangan kerja yang baru di negara ini.
2.Mengapa anda perlu belajar bisnis?
      karena bisnis adalah sesuatu aktifitas yang menggambarkan suatu produksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-har untuk mendapatkan keuntungan. Jadi menurut saya mempelajari bidang bisnis sama pentingnya dengan mempelajari bidang akuntansi karena akuntansi dan bisnis saling berkaitan satu sama lain dan memiliki hubungan. Apabila kita tidak bisa memange keuangan usaha kita akan rugi apabila kita bisa memange kauangan suatu usaha kemungkinan besar usaha tersebut akan mendapatkan keuntungn. Maka sangatlah penting mempelajari bisnis apabila kita ingin membuat lapangan kerja yang baik di negara kita ini.

Created by : NURBAYINA AISIAH (1EB02)
        

Jumat, 30 September 2011

masa SMA

ihh itu foto kenapa mata gue ilang sebelah.haha

tadi masa tadi

tadi bokap geu semangat banget ngajarin akuntansi ke gue ! ha
seneng sih berasa lebih semangat ! tapi apakah gue bisa ngikutin jejak bokap gue yang jago akuntansi ?
ya ALLAH doa saya banyak ! tapi kabulkan lah 1 permintaan ku ini ! ( ya ALLAH mudah-mudah ina bisa ngbahagiain orangtua ina ! ) AMINN