Rabu, 30 November 2011

tulisan pengantar bisnis 2(softkill)


1.    FRANCHISE yang Berhasil di Indonesia         
Siapa yang tak kenal dengan produk es teller 77, ratusan gerainya sudah tersebar di seluruh nusantara. Tidak puas dengan mempertahankan pasar dalam  negeri, kini produk es teller 77 merupakan salah satu bisnis franchise makanan yang berhasil merambah pasar internasional. Produknya sudah menjangkau pasar luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia, serta masih akan terus dikembangkan untuk membuka gerai berikutnya di India, Jeddah dan Arab Saudi.
Terinspirasi dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda – tenda. Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata bukan peluang bisnis yang pertama kali Ia coba. Berbagai peluang bisnis seperti  menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba bisnis salon pernah Ia geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.
Tak ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77. Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai sekarang.
Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo dengan sistem franchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun sangat pesat, dengan keuletan dan kerja keras yang dimiliki Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180 gerai yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di Indonesia bahkan hingga mancanegara.
Pada awalnya, ES TELER 77 hanyalah sebuah kantin kecil yang dibuka di sebuah tenda di pelataran gedung pertokoan Duta Merlin di Jakarta. Kantin tersebut hanya memiliki lima karyawan tetap. Sering kali kantin tersebut harus ditutup akibat banjir yang terjadi pada saat-saat hujan lebat. Usaha kecil ini berjalan dengan cukup baik, tetapi sebagai pedagang kecil ES TELER 77 sering kali diperlakukan tidak adil oleh pihak manajemen gedung. Suatu saat pihak manajemen gedung menaikan harga sewa sampai tiga kali lipat tanpa alasan yang jelas. Tentunya ES TELER 77 yang hanya sebagai kantin kecil tidak bisa berbuat banyak, akhirnya kantin tersebut harus ditutup dalam waktu singkat yang diberikan oleh pihak manajemen gedung.
Kejadian tersebut tidak membuat Ibu Murniati putus asa. Dengan bantuan suaminya dan juga putra-putrinya mereka membuka satu lagi ES TELER 77 yang lebih baik dan lebih besar. Cabang ES TELER 77 ini dibuka di Jalan Pembangunan 1, di sebelah gedung pertokoan Gajah Mada Plaza. Di lokasi ini bisnis ES TELER 77 ini berkembang dengan pesat dan merek ES TELER 77 menjadi lebih dikenal.
Setelah beberapa tahun kemudian Ibu Murniati Widjaja dan keluarganya mendirikan badan usaha swasta bernama CV ES TELER 77 yang kemudian menjadi dasar bisnis keluarga ini. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Trisno Budijanto dan dikelolah oleh putra-putrinya. Perusahaan ini kemudian berkembang dengan membuka beberapa cabang ES TELER 77 lainnya di wilayah Jakarta. Meskipun demikian ES TELER 77 sebagai produk lokal Indonesia seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh pihak pemilik tempat atau manajemen gedung yang seringkali lebih mementingkan perusahaan dengan merek-merek asing. Tetapi perusahaan ES TELER 77 tidak pernah menyerah. Sebaliknya mereka lebih bersemangat lagi setiap kali mereka harus menutup salah satu restorannya. Mereka bertekad untuk membuka lima cabang baru ES TELER 77 setiap kali mereka harus menutup satu cabang ES TELER 77. Dengan komitmen ini timbul ide untuk menggunakan sistem waralaba atau franchise untuk memperluas jaringan usaha ini.
Pada tahun 1987, cabang ES TELER 77 pertama yang dibuka oleh seorang franchisee atau mitra kerja dibuka di Solo, Jawa Tengah. Sejak itu banyak anggota masyarakat dari berbagai kalangan yang tertarik untuk membuka ES TELER 77. Dengan menggunakan sistem franchise ini banyak outlet-outlet baru ES TELER 77 yang dibuka di kota-kota seluruh Indonesia. Sampai di Banda Aceh maupun Sampit pun ES TELER 77 sudah pernah dibuka. Perkembangan ini tentunya tidak mudah tercapai dan banyak hal-hal yang harus dipelajari oleh tim manajemen ES TELER 77. Untungnya, tim manajemen ES TELER 77 yang dipimpin oleh Bapak Sukyatno Nugroho, mantu tertua Ibu Murniati, siap untuk bekerja keras, terus memperbaiki dan belajar banyak dari pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Sampai akhirnya, mereka sendiri pun jadi ahli dalam sistem franchise ini.
Dengan dibukanya banyak outlet-outlet ES TELER 77, kebutuhan bahan-bahan baku ES TELER 77 pun meningkat. Peruhaan ini kemudian mendirikan satu dapur pusat beserta pusat distribusinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Fasilitas di dapur sentral tersebut digunakan untuk membuat bahan-bahan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh outlet-outlet ES TELER 77. Pusat distribusi digunakan untuk menyimpan dan mengirim semua bahan-bahan tersebut ke outlet-outlet ES TELER 77 di seluruh Indonesia. Dengan fasilitas-fasilitas ini ES TELER 77 dapat menyediakan bahan-bahan kebutuhan dengan standar kualitas yang terbaik. Dapur sentral dan pusat distribusi yang pertama didirikan di Jakarta Barat pada tahun 1997 dan baru saja dipindahkan ke lokasi yang baru di Serpong, Tangerang dengan fasilitas yang lebih baik.
Saat ini outlet-outlet ES TELER 77 dapat ditemukan di pusat-pusat pertokoan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Di negara lain pun ES TELER 77 sudah dibuka dengan sukses. Di kota Penang, Malaysia, kota Melbourne, Australia dan Singapore ES TELER 77 dibuka.
Meskipun menghadapi kompetisi yang ketat terutama dengan merek-merek fast-food asing ES TELER 77 terus berkembang karena ES TELER 77 memiliki tekad dan komitment untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.
Atas keberhasilannya ES TELER 77 telah mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain:
• 10 Nopember 2000
Enterprise 50 Award dari Andersen Consulting (sekarang Accenture) dan SWA majalah bisnis.
• 9 Februari 1999
Sukyatno Nugroho tercatat sebagai orang yang memecahkan Rekor Indonesia terbanyak di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia.
• 21 Desember 1998
Sukyatno Nugroho mendapatkan gelar Doktor (honoris causa) dari American World University, Iowa, USA, dengan thesis berjudul “Look Globally but Think and Act Locally”.
• 13 Oktober 1998
Penghargaan Parama Boga Nugraha dari Menteri Pangan dan Hortikultur Indonesia.
• 12 Februari 1998
“Recession Marketing of the Month Markplus Strategic Forum” dari MarkPlus.
• 26 Agustus 1995
Asean Best Executive 95-96 kepada Sukyatno Nugroho dan Yenny Setia Widjaja.
• 12 Juli 1995
Satya Lencana Pembangunan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Soeharto.
Sumber :
http://www.esteler77.com/_history.htm
Analisis Sejarah Es Teler 77
Es Teler 77, yup nama ini sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Minuman tradisional Indonesia, slogan inilah yang menjadi core knowledge dari Es Teler 77. Berdasarkan slogan tersebut, tidak jarang masyarakat menjadi penasaran untuk mencoba Es Teler 77 dengan rasa khas Indonesia. Setelah mencoba, tidak sedikit masyarakat yang kembali lagi untuk mencicipi nikmatnya Es Teler 77. Perkembangan bisnis Es Teler 77 sangat cepat sekali berkat adanya strategi pengaturan goal untuk perusahaan tersebut. Diawali dengan membuka satu kantin kecil – kecilan yang dikelola oleh keluarga, Ibu Muniarti kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka beberapa cabang ES Teler 77. Melihat perkembangan bisnisnya yang semakin cepat, maka dibuatlah CV Es Teler 77 guna memberi hak paten terhadap bisnisnya tersebut. Setelah CV Es Teler 77 dibuat, dari sisi bentuk bisnis mulai mengarah ke Proprietorship yaitu menjual hak cipta cipta dari inovasi yang ada dibanding hanya terus produksi fisik yang costly dengan high risk. Franchise, adalah istilah yang tepat untuk penjualan hak cipta tersebut. Dengan adanya franchise, kini Es Teler 77 dapat ditemui di berbagai pelosok Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Selain di Indonesia, bisnis Es Teler 77 juga mengalami globalisasi untuk menghilangkan batas Negara, jadi jangan kaget jika Es Teler 77 dapat ditemui di negara seperti Malaysia, Australia dan Singapura.
2.   keuntungan Waralaba di banding bisnis lain :
- Biasanya mempunyai produk yang unik, tidak mudah ditiru
- Mempunyai keunggulan dibandingkan dengan tipe usaha sejenis
- Mempunyai konsep usaha yang telah terbukti berhasil
- Produk/jasa yang terjamin
- Sudah mempunyai nama
- Adanya standarisasi dan pengoperasian yang jelas (SOP)
- Resiko kerugian yang rendah
3.   Dampak positif dan negatif dari usaha franchise bagi perekonomian di indonesia

Dampak positif terhadap Perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan andil dalam mengatasi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan serta dapat mendorong berkembangnya peluang usaha baru degan adanya spesialisasi dan modernisasi distribusi dan nilai tambah aktifitasi produk nasional.
Dampak negatif terhadap perekonomian indonesia terhadap perkembangan franchising ialah banyaknya tingkat penganguran karena banyaknya pengusaha mengalami kerugian yang besar dan banyaknya saingan dari berbagai macam produk yang sangat pesar.
NURBAYINA AISIAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar